Minggu, 12 Oktober 2008

BERSAHABAT DENGAN MASALAH

Seorang kawan mengeluh, ”Bang, saya kenapa kok sering kena masalah ya? Padahal saya ini sudah rajin berdoa, selalu positive thinking, tidak pernah bikin susah orang lain, suka menolong orang lain, jujur dalam bekerja, dan nggak neko-neko. Kenapa ya Bang? Apa salah saya? Saya sudah bosan kena masalah terus.”

”Wah, selamat ya,” balas saya.

”Lho, bagaimana sih Bang Rey ini. Saya punya banyak masalah kok malah diberi selamat. Senang ya Bang kalau lihat orang susah?” kawan saya balik bertanya dan agak jengkel.

“Sabar...sabar... bukan begitu maksud saya. Jangan tersinggung dong,” jawab saya cepat sambil berusaha menenangkan kawan saya ini.

Setiap orang pasti punya masalah. Setiap hari kita pasti berhadapan dengan masalah. Kita berusan dengan masalah. Kita mendapat masalah. Kita membuat masalah. Kita bahkan bisa jadi sumber masalah. Masalah terbesar adalah kalau kita tidak tahu bahwa masalah kita adalah kita merasa tidak punya masalah.

Waktu Anda mengalami masalah, bagaimana reaksi Anda?

Apakah Anda marah? Jengkel? Sakit hati? Frustrasi? Takut? Menyalahkan diri sendiri? Atau Anda cenderung untuk menyalahkan orang lain?

”Masalah” sebenarnya adalah hal yang sangat positif. Mari kita bahas terlebih dahulu makna di balik kata ”masalah”. Masalah, yang dalam bahasa Inggris adalah ”problem”, ternyata mempunyai akar kata yang maknanya sangat berbeda dengan yang kita pahami selama ini.

Akar kata ”problem” berasal dari bahasa Yunani, proballein, yang bila ditelusuri lebih jauh mengandung makna yang sangat positif. Pro berarti forward atau maju. Sedangkan ballein berarti to drive atau to throw. Jadi, problem berarti bergerak maju. Problem berarti kesempatan untuk maju dan berkembang.

Sewaktu pertama kali mengetahui bahwa akar kata problem, proballein, artinya bergerak maju, saya sempat terhenyak dengan perasaan kaget dan takjub. Sungguh luar biasa dan sungguh benar. Coba kita renungkan bersama. Masalah sebenarnya adalah suatu simtom yang menunjukkan adanya suatu penyebab atau akar masalah. Justru dengan seringnya seseorang mendapat “masalah”, bila orang ini cukup bijak dan jujur pada dirinya sendiri, ia akan berkembang dan bisa lebih maju.

Lha, kok bisa begini?

Pernahkah Anda, atau mungkin orang yang Anda kenal, mendapat atau mengalami masalah?

Jawabannya, “Sudah tentu pernah.”

Pertanyaan saya selanjutnya, “Apakah masalah yang dialami Anda mirip dengan masalah sebelumnya?”

Jika kita mau bersikap jujur dan jeli dalam mengamati maka seringkali masalah yang kita alami sifatnya “mengulang” masalah sebelumnya. Ada kemiripan atau kesamaan. Bentuk masalahnya bisa berbeda namun polanya sama.

Satu contoh. Ada seorang wanita yang putus dengan pacarnya. Ia marah, kecewa, sakit hati, dendam, dan bersumpah akan mencari pasangan yang jauh lebih baik. Namun kenyataannya? Ia mendapatkan pacar baru yang mempunyai karakter yang serupa dengan mantan pacarnya.

Masalah yang kita hadapi sebenarnya menunjukkan ”level” kita. Siapa diri kita sebanding dengan masalah yang kita hadapi. Bukankah ada tertulis bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita untuk mengatasinya? Dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya?

Masalah atau problem sebenarnya guru sejati yang seringkali kita abaikan. Kebanyakan orang mengalami masalah yang serupa atau berulang karena mereka tidak belajar dari masalah yang pernah mereka alami.

Ibarat anak sekolah bila kita tidak naik kelas, karena nilai ujian kita jelek, maka kita akan mengulang di level atau kelas yang sama. Tidak mungkin guru akan menaikkan kita ke kelas berikutnya. Mengapa? Lha, soal ujian di level ini saja kita nggak lulus apalagi kalau diberi soal ujian level di atasnya.

Kita harus mengulang, tidak naik kelas, dengan harapan kita akan belajar, meningkatkan diri, dan akhirnya mampu mengerjakan soal ujian dengan benar. Dengan demikian kita ”lulus” ke kelas berikutnya.

Saat tidak naik kelas, bukannya belajar dari ”masalah” ini, banyak yang malah membuat masalah baru dengan menjadi marah, frustrasi, dan menyalahkan guru atau sekolah. Anda pernah bertemu dengan orang seperti ini?

Ada yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Saya kurang setuju dengan pernyataan ini. Menurut saya pengalaman adalah guru terbaik bila itu pengalaman orang lain. Jadi, kita belajar dan mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan dengan menelaah dan mempelajari pengalaman orang lain dan kita terapkan untuk kemajuan hidup kita. Lha, lebih baik mana, Anda kena tipu Rp 1 miliar atau Anda belajar dari pengalaman orang lain yang tertipu Rp 1 miliar dan Anda gunakan pengetahuan ini untuk melindungi diri Anda agar tidak mengalami masalah yang sama?

Pengalaman adalah guru yang terbaik bila kita dapat memetik pelajaran berharga dari apa yang kita alami. Kebanyakan orang mengalami ”pengalaman” hanya sekadar mengalami. Mereka tidak memetik pelajaran atau manfaat apa pun dari pengalaman (baca: masalah) mereka.

OK. Sekarang sudah jelas bahwa kita bisa belajar dari masalah. Tapi bagaimana caranya?

Ada empat langkah mujarab untuk mengatasi setiap masalah dalam hidup:
1. Mengakui adanya masalah
2. Setiap masalah pasti ada sumber atau akar masalahnya
3. Bila akar masalah ditemukan maka masalah dapat dipecahkan
4. Jalan keluar untuk menyelesaikan masalah

Baca Selengkapnya..

Selasa, 17 Juni 2008

CITA - CITA YANG BESAR

Apa rahasia terbesar dalam hidup ini?

Melewati hari ini dengan penuh makna.

Makna tentang cinta, ilmu dan iman.

Dengan cinta hidup menjadi indah.

Dengan ilmu hidup menjadi mudah.

Dengan iman hidup menjadi terarah.

Memang, warna hidup senantiasa tergantung pada rona Kaca mata yang kita pasang.

Kaca mata kelabu mengubah segala sesuatu tampak serba kelabu. Hidup pun tertatap suram.

Kaca mata bening menjadikan segala sesuatu tampak serba cerah. Hidup pun terpantul indah.

Kaca mata buruk sangka dan kebencian menjerumuskan kita ke dalam hidup penuh rasa dendam dan curiga.

Kaca mata kedamaian akan membimbing kita ke dalam hidup penuh kedamaian.

Hidup tentu menjadi baik kalau dipandang dari sudut yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Berpikir baik niscaya berbuah baik.

Relasi antar anggota keluarga dipenuhi kehangatan.

Relasi antar kawan diwarnai rasa saling percaya.

Relasi antar tetangga dijalani keakraban.

Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Kesadaran akan semua itu pastilah harus ditumbuhkan, berbareng niat yang bulat untuk mewujudkannya. Memperkuat diri dengan keimanan dan hati nurani, itulah jalan penuh rahmat.

“Berani Mencoba”

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata “tidak” sebelum Anda pernah mencobanya!

“Terus Berkarya”

Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuan Anda. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa kita tak akan pernah bisa berhenti. Meski kita berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak kita mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah. Bekerja bukan sekedar untuk meraih sesuatu. Bekerja memberikan kebahagiaan diri. Itulah yang diharapkan oleh alam dari kita.

Air yang tak bergerak lebih cepat busuk.

Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat.

Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat.

Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini.

Jangan berhenti berkarya, atau Anda segera menjadi tua dan tak berguna.

Baca Selengkapnya..

Rabu, 14 Mei 2008

Objek Wisata

Danau Gunung Tujuh
Danau Gunung Tujuh merupakan danau kaldera spektakuler dengan luas 960 hektar, terletak pada ketinggian 1950 mdpl dan sekitarnya dikelilingi oleh lereng-lereng hutan yang curam. Danau vulkanik ini mempunyai tujuh puncak, puncak tertinggi 2.732 mdpl. Panjang danau kira-kira 4,5 km dan lebar 3 km dengan kedalaman maksimal 40 meter. Danau gunung tujuh termasuk dalam kawasan TNKS dan secara administratif termasuk dalam wilayah kecamatan Kayu Aro. Danau gunung tujuh merupakan salah satu dari banyak danau mati di Sumatera dan meskipun secara biologi tak terlalu kaya tapi mempunyai nilai keindahan dan geomorfologi yang luar biasa.

PENDAHULUAN
Danau Gunung Tujuh merupakan danau kaldera spektakuler dengan luas 960 hektar, terletak pada ketinggian 1950 mdpl dan dikelilingi gunung vulkanik yang mempunyai tujuh puncak, puncak tertinggi 2732 mdpl. Panjang danau kira-kira 4,5 km dan lebar 3 km dengan kedalaman maksimal 40 meter. Danau gunung tujuh termasuk dalam kawasan TNKS dan secara administratif termasuk dalam wilayah kecamatan Kayu Aro. Danau ini dikelilingi banyak bukit dan gunung dengan hutan yang cukup lebat. Lokasi dapat dicapai melalui perjalanan kaki selama 1,5 – 3 jam dari pos jaga TNKS di Pesisir Bukit (1.400 mdpl) atau sekitar 0,5 jam dari desa Pelampek. Perjalanan ini akan melalui jalan setapak yang menembus rimbunnya hutan hujan pegunungan yang masih asli.

HIDROLOGI DAN KUALITAS AIR
Daerah resapan danau kecil terdiri dari lereng bagian dalam kaldera (kurang dari 600 hektar). Seluruh lereng berhutan lebat dengan warna biru dalam yang sangat transparan. Air bersifat agak basah PH 8 sedikit mengandung kadar CO2, dengan kadar O2 normal. Untuk data kualitas air lihat tabel berikut.

Status Taman nasional
Luas 955 Ja
Kedalaman 40 m
Suhu udara 17,2 derajat celcius
Permukaan air 21,0
PH 8,0

TUMBUHAN DAN VEGETASI
Terdiri dari Alga jenis kawat pijar tanpa tanaman air yang tercatat selama pelaksanaan survey. Marley, Fienley, dan Kasrdin (1973) meluangkan banyak waktunya didanau dan membangun sebuah rakit untuk penelitian dan melaporkan bahwa sebenarnya tidak ada sesuatu ditepian rawa kecuali sebagian kecil Equisetum Sp. Yang bergabung bersama Patidanus Sp, Carex Sp dan Impatiens Sp. Kemungkinan Equisetumnya adalah jenis Equisetum debile seperti di Danau Belibis dan Impatiensnya kemungkinan Impatiens platypetala seperti yang ada di rawa Bento dan Lempur.

HEWAN
Tidak ada siput air segar tercatat dalam pencarian panjang dan hanya ada 1 species ikan yang tercatat dalam penelitian yang telah dilakukan, yaitu Keperas (Peres/Puntius Sp.) Thierry Thomas telah melakukan sebuah survey mengenai burung pada September 1990 tetapi tidak meihat banyak jenis burung air. Begitupun selama survey terakhir (10/4/91) tidak ditemukan jenis burung air, dan pemandu kami menyatakan bahwa dia tidak pernah melihat bebek-bebek atau burung bangau disana meskipun dia seringkali kesana.

KONDISI SEKARANG
Danau Gunung Tujuh sebenarnya adalah danau geologi muda dan masih asli dengan tangkapan air yang cukup bagus. Dengan butiran air jernih nelayan kadang kadang beroperasi di danau dan 2 pondok diamati (dibangun) di daerah sempit yang bersih di sepanjang tepi danau. Dimana jalan kecil menjangkau danau. Ada daerah kecil yang bersih dan sampah yang celakanya terhampar ditinggalkan disana.

REKOMENDASI PENGELOLAAN
Akses menuju Danau Gunung Tujuh relatif mendapat penjagaan yang baik seperti pos pos TNKS baik di Pelompek dan Pesisir Bukit. Pada masa lalu, pondok pondok nelayan di tepi danau telah dihancurkan oleh petugas TNKS dan para pemiliknya ditangkap. Ini tidak memberikan dampak yang besar, terkdang mereka kembali lagi setelah beberapa bulan, kemudian membangun pondok baru dilain tempat. Penyuluhan dan kampanye penyadaran mungkin bisa membantu, tapi jika ini dilakukan sepanjang dengan patroli tidak akan memadai. Ini akan lebih baik apabila kegiatan aktivitas penangkapan ikan dikonsentrasikan di satu titik (seperti dekat take outlet dimana dampaknya sedikit daripada nelayan membangun pondok di beberapa tempat.

KESIMPULAN
Danau Gunung Tujuh kemungkinan adalah satu diantara banyak danau mati di Sumatera dan meskipun aspek biologinya tidak terlalu kaya tapi mempunyai nilai keindahan dan Geomorphologi yang luar biasa.

Baca Selengkapnya..

Selasa, 12 Februari 2008

Manajemen Waktu


Apa yang dimaksud dengan manajemen waktu?

Pernahkah kita dikejar-kejar dengan waktu, misalnya saja deadline pengumpulan tugas, atau sedang ujian masa kuliah yang waktunya kurang cukup? Ataukah kita sedang mengerjakan suatu project yang waktunya sangat mepet?

Pasti kita semua pernah mengalami hal-hal seperti itu, termasuk juga dengan saya tentunya. Saya sendiri merasa belum bisa mengatur jadwal sesuai dengan apa yang akan kita lakukan.
Misalnya saja memakai agenda, sudah tertulis pada hari senin misalnya kita harus mengerjakan sesuatu & harus selesai pada sore harinya ternyata saya sering lelet untuk mencapai target tersebut. Kurang disiplin, kurang motivasi, & kurang gigih untuk mencapainya. Sebetulnya hal-hal tersebutlah pemicu kegagalan untuk mencapai target-target tersebut.Seringnya kita menganggap remeh suatu persoalan atau menunda-nunda pekerjaan tersebut.Sampai kita terlena hingga pada akhirnya pada waktu yang ditentukan kita selalu mengerjakan dengan terburu-buru & hasilnya pasti menjadi tidak maksimal.

Saya sendiri berpikir bahwa kita kadang-kadang tahu apa yang membuat kita gagal mencapai target waktu yang ditentukan, memang sulit sekali untuk mendisiplinkan diri bagi orang-orang yang sudah terbiasa dengan ritme kerja yang lamban. Ada upaya dari dalam diri kita yang mengatakan kita harus mengerjakan sesuatu dengan cepat tetapi betapa lebih besarnya godaan dari bisikan-bisikan dari dalam diri yang negatif mengatakan sebaliknya.
Hal-hal itulah yang harus kita hilangkan!!

Dan melalui manajemen waktulah kita harus dapat mengatur segala macam hal yang akan kita lakukan & belajar berencana jangka pendek maupun jangka panjang.

Jadi sementara ini saya berkesimpulan dalam manajemen waktu yang harus dilakukan adalah :
1. Mengatur jadwal kerja (apalagi orang yang bekerja secara freelance harus lebih kuat usahanya)
2. Displin dengan jadwal kerja tersebut
3. Memompa, memotivasi diri & selalu bersemangat dalam menjalankan segala sesuatu
4. Walaupun dikejar deadline namun isi otak kita harus tetap relaks
5. Jangan panik, harus tetap tenang & fokus agar dapat selalu terarah apa target yang akan kita capai
6. Berusahalah sebaik mungkin & jangan menyerah sampai dengan saat-saat akhir

Waktu selalu menyertai kita.
Waktu tak akan bisa kembali lagi.
Hari kemarin tetap hari kemarin.
Tidak ada mesin waktu kayak di cerita-cerita konyol.
Siapa yang nggak bisa memanajemen waktu dengan baik akan tertebas waktu itu sendiri.

Ada 4 (empat) alat manajemen waktu

Membuat komitmen untuk mengontrol waktu Anda merupakan langkah pertama bagi manajemen waktu yang sukses. Langkah selanjutnya adalah merencanakan dan memprioritaskan waktu Anda dengan menuliskan tujuan hidup Anda.

Manajemen waktu secara tertulis nggak hanya bikin rencana Anda lebih efektif, namun juga akan memperdalam komitmen Anda terhadap tujuanmu. Tambahan lagi, Anda akan punya catatan untuk memandu, menelusur balik, serta menganalisa tujuan Anda. Secara ideal, Anda seharusnya hanya punya satu sistem perencanaan waktu yang membundel elemen-elemen berikut ini secara bersama.

Satu: Gunakan Pensil
Jika Anda ingin menjadwal hidup Anda, lupakan bolpoin atau sesuatu yang bertinta. Anda akan membuat perubahan-perubahan dalam perencanaan karena itu sebuah pensil dapat lebih menolong Anda membuat perubahan tersebut tanpa bersusah payah mencari tip ex. Lagian, penggunaan pensil akan menolong Anda untuk tetap fleksibel saat Anda merencanakan waktu Anda. Hidup bisa jadi tak terprediksi dan pensil merupakan alat yang nggak rewel untuk mengubah-ubah. Dengan kata lain, alat sederhana ini membantu Anda lebih mampu mengendalikan rencana-rencana Anda.

Dua: Juga Kalender
Sebuah kalender memberi Anda pandangan ke depan yang luas dari seluruh komitmen Anda –belajar, dakwah, keluarga, pribadi, komunitas dan sosial. Masukkan janji baru, kejadian, pertemuan, deadline suatu kerjaan, juga tanggal ketika Anda merencanakan untuk memulai sesuatu dengan baik. Untuk menghindari terlalu banyak penjadawalan, pastikan kalender Anda siap diakses setiap waktu –ketika di sekolah, di rumah, dan ketika dalam perjalanan.

Tiga: Rencakan Aktivitas Mingguan Anda
Luangkan waktu seminggu sekali untuk menjadwalkan janji, komitmen belajar, tugas, waktu pribadi, waktu keluarga, dan lainnya dalam perencanaan satu minggu ke depan. Bermurah hatilah dalam estimasi waktu untuk penyelesaian tugas dan rancanglah deadline yang layak. Berpikir realistislah mengenai waktu Anda. Jika perlu gunakan stabilo agar jika ada acara dadakan, jadwal yang telah ditulis tetap terlihat jelas.

Empat: Buatlah Daftar Kerja Harian
Sebuah daftar kerja bisa jadi sangat bernilai untuk menolong Anda mengendalikan waktu Anda. Tentu di samping sebuah kalender. Sebuah daftar kerja memberi Anda pandangan sekilas terhadap apa saja yang Anda butuhkan, atau Anda sukai untuk diselesaikan pada hari Anda.

Orang lain merasa bahwa daftar kerja merupakan pembuangan waktu yang nggak efisien. Tapi, jika digunakan secara benar, daftar kerja ini mampu:
-Meminimalisir kebingungan karena adanya pengkategorian prioritas kegiatan serta jelasnya tujuan akhir
-Menjaga acara-acara sepele yang senantiasa kudu diwaspadai
-Meningkatkan kemampuan Anda dalam mengingat karena ketika Anda kudu menuliskan segala sesuatu, pikiran Anda pun akan aktif bekerja
-Menolong Anda memprioritaskan aktivitas Anda.
Mengerjakan beberapa hal dalam suatu hari tanpa sebuah daftar kerja bisa membuat bekerja begitu saja tanpa arahan yang jelas. Kadang Anda bisa temui orang yang sore hari sudah kehabisan tenaga tapi tetap bingung, kepalanya pusing, hatinya mengeluh, “Aku tahu aku tadi sudah sibuk, tapi tampaknya tidak ada hasil dari seluruh aktivitasku tadi.”

Menyusun Daftar Kerja Anda
Nah, kini saatnya bagi Anda untuk menyusun suatu daftar kerja
1. malam sebelumnya atau pagi-pagi sekali, pikirkan seluruh kerjaan harian Anda dan tulislah. Pakai kertas kosong atau notes kecil nggak masalah, yang penting tulis saja. Jangan lupa hal-hal atau kerjaan-kerjaan yang sepele!
2. kelompokkan mereka dengan menggunakan kode, seperti: A= item yang harus dikerjakan, B = item yang seharusnya dikerjakan, C = item yang bisa dikerjakan
Jadi prioritas pengerjaan A lebih tinggi dari B dan C. Sedangkan prioritas kategori B lebih tinggi dari C.
3. prioritaskan tiap kelompok dengan menambahkan nomor setelah huruf, contoh:
A1 menyelesaikan tugas matematika
A2 mengerjakan tugas kelompok biologi
B1 ke kantor pos ambil wesel
B2 memposkan tagihan
B3 ke laundri
C1 telepon keluarga
C2 merapikan berkas-berkas
Di dalam tiap kategori angka yang lebih kecil menunjukkan prioritas yang lebih tinggi. Jadi prioritas pengerjaan A1 lebih tinggi daripada A2.

Menjalankan Daftar Kerja Anda
Pertama banget, jadikan daftar ini mudah dilihat setiap waktu selama hari-hari Anda supaya Anda tetap terfokus dan berada pada jalur yang benar.

Kerjaan-kerjaan tersebut harus diselesaikan berurutan sesuai nilai prioritas kerjaan tersebut, kecuali jika kerjaan tersebut punya waktu sisipan, seperti pertemuan atau pelajaran di kelas.

Masukkan kerjaan-kerjaan yang bisa dikerjakan secara cepat ke kategori B dan C. Tujuan Anda adalah menyelesaikan seluruh item A, dan sedapat mungkin B serta C. Walaupun demikian, tetaplah realistis dengan batasan waktu Anda dan prioritas Anda. Tidak semua kerjaan merupakan kategori A hari ini, bahkan jika hal tersebut sangat penting.

Berilah tanda cek atau silang pada setiap tugas yang telah Anda selesaikan. Pada akhir setiap hari, pindahkan item kerjaan yang belum bisa Anda selesaikan ke daftar kerja hari lainnya.

Daftar kerja hari lainnya bisa berarti hari berikutnya atau seminggu lagi, atau hari yang lain sesuai dengan perencanaan waktu Anda. Ini menjaga seluruh kerjaan yang belum selesai tetap nggak terlupakan. Ketika Anda gagal menyelesaikan suatu kerjaan pada suatu hari, cantumkan panah padanya dan pada tanggal berikutnya di mana Anda menambahkan kerjaan itu.
Contoh: à 1/3 C2 merapikan berkas-berkas. Ini berarti kerjaan ‘merapikan berkas-berkas’ Anda pindah pada tanggal 1 Maret dengan prioritas C2.

Dengan memindahkan kerjaan-kerjaan tertentu, sadarilah bahwa prioritas kerjaan itu pun dapat berubah. Karena itu, perhitungkan pula prioritas kerjaan-kerjaan yang Anda pindahkan tersebut. Walaupun ‘merapikan berkas-berkas’ bisa jadi Anda beri kode C2 hari ini, tapi dalam beberapa hari, ia dapat naik masuk kategori A atau B.

Jangan berharap diri Anda bisa menyelesaikan seluruh item karena mesti ada item-item yang punya prioritas lebih rendah yang bisa dilaksanakan pada waktu mendatang.

Di sisi lain, jika Anda menyelesaikan seluruh kerjaan Anda hari ini, Anda dapat melihat jadwal kerjaan ke depan dan menyelesaikan beberapa kerjaan yang Anda rencanakan untuk Anda selesaikan pada hari-hari depan tersebut. Artinya kerjaan pada hari-hari depan bisa Anda selesaikan pada hari tersebut. Dengan begini, Anda bisa menabung waktu, dan tabungan waktu tersebut suatu hari dapat Anda buka sebagai hari istirahat.

Jika Anda punya sebuah kalender dengan penjilid spiral, Anda bisa menempatkan daftar kerjaan Anda pada penjilid spiral tersebut. Anda bisa lebih efektif jika daftar kerjaan Anda terletak nggak jauh-jauh dari kalender harian Anda.

Jadikan menambahkan tugas serta janji ke daftar kerja harian Anda sebagai kebiasaaan.

Namun, ketika Anda punya ide cerah untuk menyelesaikan sesuatu jangan tunda sesuatu yang harus Anda selesaikan tersebut hingga hari sebelum hari deadlinenya. Kalaupun Anda nggak bisa mengerjakannya ketika Anda dapat ide cerah tersebut, Anda bisa menuliskan ide cerah tersebut, hingga jika tiba waktu untuk menyelesaikannya, Anda tinggal menjalankan ide cerah Anda tersebut.

Tips Ringan tapi Penting
Terakhir kali, ada beberapa tips agar manajemen waktu Anda lebih menggigit.

Pecahlah proyek besar menjadi beberapa kerjaan yang dapat diatur yang dapat diselesaikan dalam suatu jangka waktu. Ini mencegah Anda dari terbebani dengan pekerjaan.

Seorang psikolog dan terapis merekomendasikan untuk memulai mengerjakan sebuah kerjaan kecil atau bagian kecil dari suatu kerjaan yang besar. “Hal ini cenderung memotivasi Anda untuk meneruskannya karena ini memberimu perasaan penting bahwa daftar kerjaan Anda bermanfaat bagi Anda.” Katanya.

Jangan biarkan acara pembuatan daftar kerja memakan waktu pengerjaan kerjaan itu sendiri! Terlalu banyak waktu untuk mempersiapkan daftar kerjaan Anda tanpa beraksi tentu saja merupakan acara buang-buang waktu.

Realistislah
Penggunaan empat alat manajemen waktu ini merefleksikan komitmen Anda kepada diri Anda sendiri dan tujuan Anda. Dengan menggunakan waktu untuk memetakan tujuan Anda menjadi langkah kecil secara bulanan, mingguan, dan harian, Anda sedang dalam perjalanan meraih mimpi Anda.

Sistem manajemen waktu ini memang membuat Anda berkonsentrasi dan punya tanggung jawab terhadap rencana hidup Anda. Walaupun demikian, sistem ini nggak bisa digunakan untuk mengukur sukses Anda. Alih-alih, ia merupakan alat untuk mengatur waktu Anda semata. Ukurlah sukses dengan kualitas hidup Anda dan bukan dengan banyaknya item yang telah kau coret di daftar kerja Anda.

Menjadi sibuk mengatur waktu merupakan pembuangan waktu yang tak berarti. Karena itu, empat alat manajemen waktu ini menolong Anda tetap fokus pada proyek besar –menjalani hidup dengan arti dan tujuan.
Bukankah ini alasan Anda mengapa Anda ingin mempraktekkan manajmen waktu efektif tadi?
Bukankah dengan manajemen waktu ini Anda ingin lebih berkualitas?

Semakin Anda melatih kebiasaan pemercepatan waktu ini, semakin banyak kendali Anda atas waktu dan hidup Anda. Pengendalian ini membuat Anda menjadi lebih sadar dan paham terhadap diri Anda sendiri sehingga Anda tambah pede dan tambah berkualitas

Baca Selengkapnya..

SELEMBAR CEK

Di sebuah keluarga, tinggallah seorang ayah dengan putra tunggalnya yang sebentar lagi lulus dari perguruan tinggi. Sang ibu beberapa tahun yang lalu telah meninggal dunia. Mereka berdua memiliki kesamaan minat yakni mengikuti perkembangan produk otomotif.

Suatu hari, saat pameran otomotif berlangsung, mereka berdua pun ke sana. Melihat sambil berandai-andai. Seandainya tabungan si ayah mencukupi, kira-kira mobil apa yang sesuai budget yang akan di beli. Sambil bersenda gurau, sepertinya sungguh-sungguh akan membeli mobil impian mereka.

Menjelang hari wisuda, diam-diam si anak menyimpan harapan dalam hati, "Mudah-mudahan ayah membelikan aku mobil, sebagai hadiah kelulusanku. Setelah lulus, aku pasti akan memasuki dunia kerja. Dan alangkah hebatnya bila saat mulai bekerja nanti aku bisa berkendara ke kantor dengan mobil baru," harapnya dengan senang. Membayangkan dirinya memakai baju rapi berdasi, mengendarai mobil ke kantor.

Saat hari wisuda tiba, ayahnya memberi hadiah bingkisan yang segera dibukanya dengan harap-harap cemas. Ternyata isinya adalah sebuah kitab suci di bingkai kotak kayu berukir indah. Walaupun mengucap terima kasih tetapi hatinya sungguh kecewa. "Bukannya aku tidak menghargai hadiah dari ayah, tetapi alangkah senangnya bila isi kotak itu adalah kunci mobil," ucapnya dalam hati sambil menaruh kitab suci kembali ke kotaknya.

Waktu berlalu dengan cepat, si anak diterima kerja di kota besar. Si ayah pun sendiri dalam kesepian. Karena usia tua dan sakit-sakitan, tak lama si ayah meninggal dunia tanpa sempat meninggalkan pesan kepada putranya.

Setelah masa berkabung selesai, saat sedang membereskan barang-barang, mata si anak terpaku melihat kotak kayu hadiah wisudanya yang tergeletak berdebu di pojok lemari. Dia teringat itu hadiah ayahnya saat wisuda yang diabaikannya. Perlahan dibersihkannya kotak penutup, dan untuk pertama kalinya kitab suci hadiah pemberian si ayah dibacanya.

Saat membaca, tiba-tiba sehelai kertas terjatuh dari selipan kitab suci. Alangkah terkejutnya dia. Ternyata isinya selembar cek dengan nominal sebesar harga mobil yang diinginkan dan tertera tanggalnya persis pada hari wisudanya.

Sambil berlinang airmata, dia pun tersadar. Terjawab sudah, kenapa mobil kesayangan ayahnya dijual. Ternyata untuk menggenapi harga mobil yang hendak dihadiahkan kepadanya di hari wisuda. Segera ia pun bersimpuh dengan memanjatkan doa, "Ayah maafkan anakmu yang tidak menghargai hadiahmu …. Walau terlambat, hadiah Ayah telah kuterima…… Terima kasih Ayah.. Semoga Ayah berbahagia di sisiNYA, amin".

Tidak jarang para orang tua memberi perhatian dengan alasan dan caranya masing-masing. Tetapi dalam kenyataan hidup, karena kemudaan usia anak dan emosi yang belum dewasa, seringkali terjadi kesalahfahaman pada anak dalam menerjemahkan perhatian orang tua.

Jangan cepat menghakimi sekiranya harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya tidak menjadikan kita manja hingga selalu menuntut permintaan.

Mari belajar menjadi anak yang pandai menghargai setiap perhatian orang tua

Baca Selengkapnya..